PB IDI: Program Makan Gratis Harus Prioritaskan Daerah 3T

PB IDI: Program Makan Gratis Harus Prioritaskan Daerah 3T IDN Times ID .com   – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta peme...

PB IDI: Program Makan Gratis Harus Prioritaskan Daerah 3T

IDNTimesID.com – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta pemerintah untuk memprioritaskan program makan bergizi gratis (MBG) bagi daerah-daerah tertinggal, terdekat, dan tertular (3T). Hal ini disampaikan oleh pemengaruh kesehatan PB IDI, Tan Shot Yen, dalam sebuah webinar yang digelar di Jakarta pada Rabu (8/1/2025).

Menurut Tan, anak-anak di daerah 3T adalah kelompok yang paling membutuhkan program ini karena mereka cenderung berada dalam kondisi rawan gizi. Namun, Tan menyayangkan bahwa implementasi program ini justru dimulai dari daerah perkotaan atau wilayah yang dianggap lebih siap.

Baca Juga: Apa Efek Samping dari Minum Cuka Sari Apel Setiap Hari? Berikut Penjelasannya

Perhatian untuk Daerah 3T

Tan menekankan pentingnya fokus program MBG pada daerah 3T yang memiliki status gizi buruk dan keterbatasan infrastruktur.

"Jangan sampai anak-anak yang ke sekolahnya naik ojek, bapaknya masih merokok, atau tinggal di rumah dua lantai malah yang dapat makanan. Sementara anak-anak di Wamena atau Kepulauan Anambas, yang sekolahnya hampir ambruk, tidak mendapatkan program ini," ujarnya.

Pada awalnya, pemerintah menjanjikan bahwa daerah 3T akan menjadi prioritas program MBG. Namun, juru bicara presiden menyatakan bahwa pelaksanaan dimulai dari daerah yang lebih siap. Hal ini dilakukan dengan alasan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program.

Baca Juga: Skrining Kesehatan Gratis Mulai Februari, Fokus pada Penyakit Berisiko

Tepat Sasaran dan Berkelanjutan

Tan menegaskan bahwa meskipun pelaksanaan program harus dipersiapkan dengan matang, janji pemerintah untuk mendahulukan daerah 3T harus tetap ditepati. Ia mendukung program MBG selama manfaatnya tepat sasaran dan mampu menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan.

Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi, juga menyampaikan pentingnya melibatkan kader masyarakat, seperti ibu-ibu PKK, posyandu, dan puskesmas pembantu, dalam evaluasi pelaksanaan program MBG.

"Sebagai garda terdepan, mereka dapat memantau dan memberikan laporan mengenai efektivitas program di lapangan. Untuk itu, mereka perlu dilatih agar dapat melakukan monitoring dengan baik," jelas Adib.

Baca Juga: HomeKesehatanApa Efek Samping dari Minum Cuka Sari Apel Setiap Hari? Berikut Penjelasannya

Meningkatkan Kesejahteraan Anak-Anak di Daerah 3T

PB IDI berharap bahwa pemerintah akan segera merealisasikan janji mereka untuk mengutamakan daerah 3T dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis. Langkah ini dianggap penting agar manfaat program ini dapat dirasakan secara adil oleh semua anak Indonesia, terutama mereka yang berada di wilayah terpencil dan kurang berkembang.