BREAKING NEWS

Fronx, Rocky, hingga Tiggo Cross: Adu Strategi LSUV Hybrid di Indonesia

Fronx, Rocky, hingga Tiggo Cross: Adu Strategi LSUV Hybrid di Indonesia


IDNTimesID.com - Jakarta – Pasar kendaraan low SUV (LSUV) ramah lingkungan di Indonesia makin dinamis. Dalam pameran otomotif GIIAS 2025, segmen ini menjadi salah satu sorotan utama dengan kehadiran tiga model hybrid terbaru: Suzuki Fronx, Daihatsu Rocky Hybrid, dan Chery Tiggo Cross CSH Hybrid. Ketiganya tidak hanya memanaskan kompetisi dari sisi teknologi, tapi juga strategi harga yang agresif.

Tak pelak, kehadiran tiga jagoan ini memperlihatkan betapa seriusnya pabrikan otomotif membidik konsumen urban yang mencari efisiensi bahan bakar, performa berkendara, sekaligus fitur berkelas dalam satu paket kendaraan ringkas.

Baca Juga: Isuzu Pamerkan Inovasi Kendaraan Komersial di GIIAS 2025, Fokus pada Teknologi dan Keberlanjutan

Harga yang Kian Kompetitif: Siapa Paling Menggoda?

Persaingan LSUV hybrid tak lagi sebatas soal performa atau fitur, tapi kini sangat ditentukan oleh strategi harga. Suzuki Fronx, misalnya, ditawarkan dengan banderol Rp 319,9 juta untuk varian tertinggi SGX AT. Sementara itu, Chery menghadirkan Tiggo Cross CSH Hybrid dengan harga nyaris sama, yakni Rp 319,8 juta.

Namun, gebrakan justru datang dari Daihatsu. Rocky Hybrid yang sepenuhnya diimpor dari Jepang (CBU), malah dibanderol lebih murah, yaitu Rp 293,9 juta. Sebuah langkah taktis yang jelas menargetkan konsumen yang ingin pengalaman berkendara hybrid tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Tak tinggal diam, Chery pun segera merespons. Hanya beberapa hari berselang, mereka meluncurkan varian Tiggo Cross CSH dengan spesifikasi lebih sederhana dan harga lebih terjangkau, yakni sekitar Rp 299 jutaan.

Teknologi Hybrid: Siapa yang Paling Canggih dan Efisien?

Tiga mobil, tiga pendekatan berbeda dalam teknologi hybrid. Inilah yang membuat kompetisi menjadi menarik. Setiap pabrikan tampaknya ingin menonjolkan keunggulan masing-masing dalam hal efisiensi, kenyamanan, dan pengalaman berkendara.

Chery Tiggo Cross CSH Hybrid – Performa dan Efisiensi Seimbang

Chery mempersenjatai Tiggo Cross dengan teknologi Chery Super Hybrid (CSH), yakni sistem hybrid paralel. Artinya, mesin bensin dan motor listrik dapat bekerja secara bersamaan atau bergantian, tergantung pada kebutuhan berkendara.

Chery Tiggo Cross CSH Hybrid

Sistem paralel ini dianggap ideal untuk konsumen yang menginginkan efisiensi bahan bakar tanpa mengorbankan performa. Mesin bensin tetap aktif mendukung daya dorong kendaraan, bukan sekadar sebagai pengisi baterai.

Dengan pendekatan ini, Chery mencoba menawarkan pengalaman berkendara yang menyenangkan dan bertenaga, tapi tetap irit konsumsi bahan bakar. CSH juga diklaim dapat menyesuaikan daya sesuai kondisi jalan dan gaya mengemudi pengguna.

Baca Juga: BYD Atto vs BYD Seal: Perbandingan Lengkap & Alternatif Mobil BYD Bekas yang Layak Dibeli

Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid – Rasa Mobil Listrik di Balik SUV Kompak

Berbeda dengan Chery, Daihatsu memilih pendekatan hybrid series untuk Rocky. Dalam sistem ini, roda digerakkan sepenuhnya oleh motor listrik. Mesin bensin hanya berperan sebagai generator untuk mengisi daya baterai.

Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid

Kelebihan dari teknologi ini adalah pengalaman berkendara yang lebih senyap dan mulus, menyerupai mobil listrik murni. Sistem ini memungkinkan pengemudi menikmati akselerasi instan dan minim getaran, dengan konsumsi bahan bakar tetap efisien.

Rocky e-Smart Hybrid mengusung mesin 1.200 cc tiga silinder dan motor listrik yang secara kombinasi menghasilkan tenaga 106 PS serta torsi puncak 170 Nm. Baterai berkapasitas 0,74 kWh memastikan distribusi daya berlangsung optimal, khususnya untuk pemakaian harian di perkotaan.

Suzuki Fronx SHVS – Ringkas, Praktis, dan Ekonomis

Sementara itu, Suzuki hadir dengan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS), yang merupakan sistem mild hybrid. SHVS tak mengandalkan motor listrik sebagai penggerak utama, melainkan sebagai pendukung efisiensi mesin bensin.

Suzuki Fronx SHVS

Sistem ini terdiri dari mesin 1.500 cc K15C, Integrated Starter Generator (ISG), dan baterai lithium kecil. Fungsi utama ISG adalah membantu saat akselerasi awal, serta mengaktifkan fitur auto start-stop saat kendaraan berhenti.

Keunggulan dari sistem ini adalah kesederhanaan dan biaya produksi yang lebih rendah. Namun, secara fungsional, ia belum sepenuhnya dapat menandingi hybrid paralel maupun series, karena tenaga utama masih berasal dari mesin bensin.

Perbandingan Singkat Tiga Teknologi Hybrid LSUV

Model Sistem Hybrid Penggerak Utama Kapasitas Mesin Peran Motor Listrik
Chery Tiggo Cross Hybrid Paralel Mesin & Motor Listrik Tidak disebutkan Menyokong dan menopang tenaga bersama
Daihatsu Rocky Hybrid Series Motor Listrik 1.200 cc Menggerakkan roda sepenuhnya
Suzuki Fronx Mild Hybrid (SHVS) Mesin Bensin 1.500 cc Membantu saat akselerasi dan idle

Mana yang Lebih Cocok untuk Konsumen Indonesia?

Pemilihan mobil hybrid di segmen LSUV saat ini sangat bergantung pada preferensi dan kebutuhan pengguna.

  • Jika Anda mencari pengalaman berkendara menyerupai EV (electric vehicle) dengan akselerasi halus dan senyap, Rocky e-Smart Hybrid bisa menjadi pilihan paling logis.

  • Namun, jika Anda ingin kompromi antara performa dan efisiensi, dengan tetap mempertahankan tenaga dari mesin bensin di berbagai kondisi, Tiggo Cross CSH Hybrid layak dipertimbangkan.

  • Di sisi lain, Fronx SHVS cocok bagi konsumen yang menginginkan mobil hemat bahan bakar tanpa kompleksitas sistem hybrid penuh, serta harga yang masih kompetitif.

Penutup: Kompetisi yang Menguntungkan Konsumen

Pertarungan antara Fronx, Rocky, dan Tiggo Cross di segmen LSUV hybrid bukan hanya soal persaingan antar merek. Ini adalah sinyal bahwa pasar otomotif Indonesia sedang bertransformasi, dengan konsumen makin sadar akan pentingnya efisiensi, kenyamanan, dan teknologi ramah lingkungan.

Langkah-langkah yang diambil oleh para pabrikan—baik dari sisi harga, spesifikasi, hingga teknologi—pada akhirnya membuka lebih banyak pilihan menarik bagi konsumen. Dengan harga yang makin kompetitif dan teknologi yang terus berkembang, kini masyarakat tak perlu lagi mengorbankan gaya hidup demi efisiensi bahan bakar.

Jika Anda tengah mempertimbangkan beralih ke kendaraan hybrid, 2025 adalah tahun yang tepat. Karena kini, opsi LSUV hybrid di pasar tidak hanya lebih banyak, tapi juga lebih masuk akal secara fitur dan harga.

LD, tinggal beri tahu ya.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment