Jepang Catat Lonjakan Kasus Flu Tertinggi dalam 25 Tahun
![]() |
Jepang Catat Lonjakan Kasus Flu Tertinggi dalam 25 Tahun |
IDNTimesID.com – Jepang sedang menghadapi lonjakan kasus influenza terparah dalam 25 tahun terakhir, dengan jumlah pasien yang terus meningkat di seluruh prefektur. Menurut Kementerian Kesehatan Jepang, rata-rata 64,39 pasien tercatat per klinik pada minggu terakhir Desember 2024, hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Data resmi menunjukkan bahwa total 317.812 kasus flu
dilaporkan dalam seminggu hingga 29 Desember 2024. Prefektur Oita mencatat
angka tertinggi dengan rata-rata 104,84 pasien per klinik, diikuti oleh
Kagoshima (96,4) dan Saga (94,36). Tokyo juga mengalami lonjakan dengan
rata-rata 56,52 kasus per klinik.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Langkah Nyata Menuju Indonesia Emas 2045
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan pribadi dan mempertimbangkan risiko penularan, terutama saat menghadiri acara atau kegiatan besar.
Peningkatan kasus flu ini menyebabkan gangguan besar pada
aktivitas sekolah. Sebanyak 1.838 sekolah, tempat penitipan anak, dan taman
kanak-kanak diliburkan atau membatalkan kelas. Di antara sekolah tersebut, 1.200
adalah sekolah dasar, sementara sisanya adalah sekolah menengah pertama dan
atas.
Langkah ini diambil sebagai bentuk kewaspadaan menjelang periode ujian masuk sekolah yang sangat penting bagi para siswa.
Sejak September hingga Desember 2024, 11.800 pasien telah
dirawat di rumah sakit akibat komplikasi flu, dengan mayoritas pasien
berusia di atas 60 tahun.
Dalam situasi ini, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan mencuci tangan, guna meminimalkan risiko penularan.
Lonjakan kasus flu juga memengaruhi rantai pasokan obat di
Jepang. Beberapa perusahaan farmasi, termasuk Sawai Pharmaceutical,
telah menangguhkan pengiriman beberapa jenis obat flu akibat permintaan yang
melonjak jauh melebihi perkiraan.
Baca Juga: HMPV: Penyakit Musiman yang Harus Dikenal Masyarakat
Menteri Kesehatan Takamaro Fukuoka meminta klinik dan apotek untuk tidak memesan obat secara berlebihan, seraya memastikan bahwa stok saat ini cukup untuk melayani sekitar 15 juta pasien flu.
Selain flu, kasus Covid-19 juga mengalami peningkatan, meskipun angkanya tidak sebesar influenza. Pada minggu yang sama, tercatat rata-rata 7,01 pasien per klinik untuk Covid-19, meningkat dari 5,48 pasien pada minggu sebelumnya.
Melihat kondisi ini, pemerintah Jepang menekankan pentingnya
kolaborasi antara masyarakat, fasilitas kesehatan, dan sektor farmasi. Dengan
menerapkan langkah-langkah pencegahan yang ketat, Jepang berharap dapat
mengendalikan penyebaran flu dan mencegah tekanan lebih lanjut pada sistem
kesehatan.