PDPI: Sebut Penyebab Meningkatnya Kasus Virus Pernapasan di Awal 2025
![]() |
Kasus Virus Pernapasan di Awal 2025 Meningkat |
IDNTimesID.com - Awal tahun 2025, peningkatan kasus infeksi virus pernapasan memicu perhatian global. Beberapa negara seperti China, Amerika Tengah, Eropa, Karibia, Afrika Barat, dan Asia mencatat lonjakan kasus yang mengingatkan pada awal pandemi Covid-19 lima tahun lalu.
Menurut Dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K), M.Pd.Ked, dari
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), peningkatan ini merupakan hasil
surveilans intensif terhadap pasien dengan gejala pernapasan akut. Surveilans
tersebut menemukan berbagai virus musiman, termasuk influenza, Human metapneumovirus (HMPV), Rhinovirus, Respiratory Syncytial Virus (RSV), dan
Mycoplasma pneumonia, sebagai penyebab utama.
Baca juga: Jepang Catat Lonjakan Kasus Flu Tertinggi dalam 25 Tahun
Virus influenza mendominasi, khususnya tipe influenza A
(H1N1, H3N2) dan influenza B yang bersifat low pathogenic. Selain itu, ada
laporan sporadis mengenai flu burung (H5N1), yang meskipun mematikan, masih
tergolong risiko rendah untuk menjadi pandemi karena penularannya terbatas pada
hewan ke manusia.
HMPV juga mengalami peningkatan kasus, terutama di wilayah dengan musim dingin seperti China Utara. Virus ini dikenal sudah ada sejak 2001 dan menjadi penyebab utama ketiga infeksi pernapasan setelah RSV dan influenza sebelum pandemi Covid-19.
Meski sebagian besar kasus virus pernapasan hanya menyebabkan gejala ringan, seperti batuk dan demam, virus seperti HMPV dapat memicu gejala berat seperti pneumonia, terutama pada anak-anak di bawah lima tahun, lansia di atas 65 tahun, dan individu dengan sistem imun lemah.
Menurut Fathiyah, WHO memastikan bahwa peningkatan kasus di China tidak mengarah pada situasi darurat. Fasilitas kesehatan di negara tersebut tetap mampu menangani lonjakan ini. Tidak ada pembatasan perjalanan atau perdagangan yang diterapkan, dan WHO terus memantau perkembangan secara global.
Baca juga: Trigliserida Tinggi Artinya Apa? Temukan Penyebab, Bahaya, dan Cara Mengatasinya
PDPI mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada tanpa
panik. Pencegahan penularan dapat dilakukan dengan:
- Menerapkan
pola hidup sehat, seperti menjaga imunitas tubuh dan berolahraga rutin.
- Menjaga
kebersihan, termasuk mencuci tangan secara teratur dan menggunakan masker
di keramaian.
- Memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti flu atau sesak napas.
Peningkatan kasus infeksi pernapasan di awal 2025 merupakan fenomena musiman yang wajar, khususnya di musim hujan atau dingin. Dengan menjaga kesehatan dan mematuhi protokol sederhana, masyarakat dapat melindungi diri dan orang terdekat dari risiko infeksi.