BREAKING NEWS

Masjid Darussalam Ujungmanik Cilacap: Jejak Sejarah Seabad Lebih

Masjid Darussalam Ujungmanik Cilacap: Jejak Sejarah Seabad Lebih

IDNTimesID.com Masjid Darussalam di Dusun Parid, Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, merupakan salah satu masjid bersejarah yang berdiri sejak tahun 1917. Dengan usia lebih dari seabad, masjid ini menyimpan kisah inspiratif yang melibatkan perjuangan spiritual dan fisik dalam pembangunannya.

Kisah pendirian Masjid Darussalam tidak lepas dari peran besar Syekh Husein Zamaksyari, seorang ulama dari Desa Donan. Ketika tiba di Ujungmanik, wilayah tersebut masih berupa rawa-rawa. Syekh Husein kemudian bermujahada (berdoa) kepada Allah SWT, memohon pertolongan agar rawa-rawa tersebut berubah menjadi tanah yang dapat digunakan. Doanya terkabul, dan lokasi yang awalnya rawa tertimbun oleh batu karang dan tanah.

Ketika hendak mendirikan masjid, kendala lain muncul karena tidak tersedianya kayu besar untuk tiang utama (saka guru). Syekh Husein kembali memohon bantuan Allah SWT. Ia menemukan kayu Laban di Desa Kubangkangkung, tetapi ukurannya terlalu besar untuk diangkut secara manual. Dengan kekuatan doa, banjir bandang membawa kayu tersebut hingga tiba di lokasi masjid.

Masjid Darussalam memiliki empat tiang saka guru yang masih kokoh hingga saat ini. Selain itu, terdapat sejumlah benda yang usianya setua masjid, seperti mimbar, bedug, kentongan, arloji, dan sebuah sumur berkedalaman empat meter yang tidak pernah kering meskipun musim kemarau panjang.

Syekh Husein juga menetap di Parid Ujungmanik hingga akhir hayatnya pada tahun 1948. Beliau dimakamkan di kompleks masjid, memudahkan para peziarah untuk mengenang jasa dan perjuangannya.

Selama hidupnya, Syekh Husein tidak hanya membangun masjid secara fisik, tetapi juga membangun spiritualitas masyarakat setempat. Ia mengajarkan ilmu tasawuf dan memperkenalkan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah. Tarekat ini merupakan penggabungan ajaran Syekh Abdul Qadir Jaelani (Qadiriyah) dan Muhammad Bahauddin Al-Naqsyabandi (Naqsyabandiyah).

Setelah wafatnya Syekh Husein, tongkat estafet kepemimpinan dalam mensyiarkan Islam di Ujungmanik dilanjutkan oleh Kyai Haji Abdullah Suyuti. Hingga kini, Masjid Darussalam tetap menjadi pusat aktivitas keagamaan dan simbol perjuangan Islam di kawasan Cilacap.

Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan dakwah dan warisan sejarah yang kaya. Bagi para peziarah atau wisatawan yang datang, Masjid Darussalam menawarkan nuansa spiritual yang mendalam dan kisah perjuangan yang menginspirasi.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment